KOMPAS.com – Sebelas orang dari beragam profesi akan membacakan surat-surat Kartini dalam kemasan pertunjukan. Ini merupakan salah satu cara untuk memahami sumbangsih pemikiran Kartini.
Peringatan hari lahir Kartini seringkali diisi dengan peragaan kebaya atau busana tradisional, sementara sumbangsih terbesar pahlawan nasional itu sebenarnya adalah pada pemikirannya yang dituangkan dalam surat-surat yang pernah ditulisnya. Surat-surat itu berisi gagasan besar akan emansipasi dan keinginan untuk lepas dari kungkungan tradisi yang mengikat.
Beranjak dari pandangan itu, lahirlah gagasan untuk acara “Pembacaan Surat-surat Kartini” yang dimotori oleh Okky Madasari, pendiri Yayasan Muara dan Faiza Mardzoeki, direktur Institut Ungu. Mereka lalu mengajak serta komunitas sosial media Kopdar Budaya dan Ardhanary Institute.
“Kami ingin menyebarluaskan pemikiran-pemikiran Kartini, yang mungkin masih sangat sedikit orang yang pernah membaca atau mengetahui apa isi kandungannya,” ujar Okky, penulis novel dan peraih penghargaan sastra Khatulistiwa Literary Award, pada Kompas Female, Senin (15/4/2013) lalu.
Surat-surat Kartini yang berjumlah ratusan itu dikurasi oleh Mumu Aloha, penggerak komunitas Kopdar Budaya. Disebutkan Okky, proses kurasi menekankan pada upaya untuk menghadirkan ide dan pemikiran Kartini secara utuh, namun masih terhubung satu alur kisah sehingga masih bisa dan enak dinikmati.
“Tak banyak yang tahu bahwa Kartini tidak hanya bicara soal perempuan, tapi juga nilai-nilai humanisme,” tegas Okky.
Dari ratusan surat itu dipilih beberapa, dan akan dibacakan oleh 11 orang dari beragam profesi, yakni seniman, sastrawan, jurnalis, aktivis, buruh, akademisi, hingga mahasiswa.
Mereka yang akan membacakan surat-surat Kartini yaitu Ratna Rintiarno (aktor teater, pendiri teater Koma), Jajang C Noer (aktris), Laksmi Notokusumo (sutradara teater, aktor, penari dan koreografer), Faiza Mardzoeki (produser teater, penulis naskah drama), Okky Madasari (penulis novel Entrok, 86, Maryam), Firliana Purwanti (penulis buku The Orgasm Project), Juanita Wiratmaja (penyiar televisi), Tiga Setia Gara (aktor, penyanyi), Yuniyanti Chuzaefah (mahasiswa), Jumisih (ketua forum Buruh Lintas Pabrik) dan Tommy F Awuy (dosen filsafat Universitas Indonesia).
Pembacaan surat-surat Kartini akan dibacakan dalam kemasan pertunjukan di Galeri Cipta 2 Taman Ismail Marzuki, Kamis (18/4/2013), pukul 19.00. Acara ini tidak dipungut biaya. So, be there!