Palangka Raya (Inmas) MAN Model kedatangan tamu istemwa. Novelis terkenal, Okky Madasari bertandang ke MA kebanggan warga Tambun Bungai, Selasa (23/9).
Naovelis ini dikenal dengan karya-karya yang menyuarakan kritik sosial. Okky meraih Khatulistiwa Literary Award 2012 untuk novelnya Maryam (2012) yang bercerita tentang orang-orang yang terusir karena keyakinannya.
Kedatangan Okky Madasari digelar dalam acara IBSEN Goes To School yang digagas institute Ungu dan didukung penuh kedutaan besar Norwegia. Kali ini, MAN Model mendapat kesempatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan.
Dalam tajuk acara yang mengakat rangkaian pementasan subversif juga hadir selaku narasumber Alfianus Rinting dari AMAN Kalteng, Aulia Wijiasih perwakilan guru Palangka Raya, dan dimoderatori oleh Faiza Mardzoeki, seorang penulis naskah dan sutradara teater.
Direncanakan acara juga dihadiri novelis dan aktris Dinda Kanya Dewi, namun karena jadwalnya yang padat, Dinda belum bisa hadir di Kota Cantik Palangka Raya.
Kepala MAN Model, Dra. Hj Susilawaty, M.Pd menyambut positif digagasnya acara ini di sekolah yang dipimpinnya. “Acara seperti ini akan meningkatkan pemahaman siswa tentang sastra, dan juga akan menginspirasi dan memotitavsi siswa untuk rajin menulis dan mengarang,” ucapnya.
Terlebih tambahnya lagi, dalam waktu dekat, MAN Model akan menggelar bulan bahasa yang juga memperlombakan ragam lomba berkaitan dengan kesusasteraan Indonesia.
“Semoga akan lahir banyak sastrawan terutama dari MAN Model,” harapnya.
Salah satu yang mendapat antusias perhatian peserta adalah Pemaparan Okky Madasari tentang cara menulis dan menyusun novel. Peserta kegiatan sendiri mayoritas berasal dari kalangan siswa SMA/MA di Kota Palangka Raya, juga hadir perwakilan Mahasiswa dari beberapa universitas di Kota Palangka Raya.
Okky Madasari sendiri telah menulis novel Maryam yang telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan judul The Outcast. Novel pertama Okky, Entrok (2010), berkisah tentang dominasi militer dan ketidakadilan pada masa Orde Baru.
Entrok telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan judul The Years of The Voiceless. Novel ketiganya, 86 (2011), bercerita tentang korupsi di Indonesia pada maasa sekarang ini.
Dan novel terbarunya, Pasung Jiwa (2013), bercerita tentang perjuangan manusia mendapatkan kebebasan dalam periode sebelum dan sesudah reformasi. Edisi Inggrisnya baru terbit dengan judul Bound. (khalid).