Penulis naskah : Faiza Mardzoeki
Sutradara : Wawan Sofyan
Pemain : Sita Nursati = Nyai Ontosoroh
Willem Bevers = Mr HermanMellema
Bagus Setiawan = Mingke
Agni Melati = Sanikem dan Annelies
“ kita kalah ,Ma “ ujar Mingke, “kita kalah tapi kita telah melawan” jawab Nyai Ontosoroh
Itulah penggalan penutup drama berjudul “Mereka memanggilku Nyai Ontosoroh”, Sabtu 26/3 di Teater Salihara, Pasar Minggu. Pertunjukan ini merupakan adaptasi Faiza Mardzoeki dari roman Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Pergelaran drama ini dipentaskan untuk menyambut hari perempuan international pada tanggal 8 Maret.
Pertunjukan yang dimainkan oleh 4 aktor ini, menceritakan perjuangan seorang remaja yaitu Sanikem yang diperankan oleh Agni Melati. Seorang gadis desa yang “dijual” oleh ayahnya sebesar 25 gulden kepada administrator pabrik gula Mr Herman Mellema yang diperankan oleh Willem Bevers. Sanikem yang bergelar gundik, awalnya hanya tahu mengenai ranjang dan dapur. Namun perjalanan waktu, Mr Mellema mendidik Sanikem belajar dengan pemikiran barat. Diberikan bacaan buku-buku berbahasa belanda Hingga pada akhirnya dia menjelma menjadi wanita yang mengerti akan hak-haknya, Bahwa manusia pada dasarnya sama, Tidak perduli dia keturunan pribumi atau londo.
Nyai Ontosoroh digambarkan wanita yang berfikiran modern pada jamannya. keberaniannya menggugat anak Mr Herman Mellema dari istri Tuanya lewat pengadilan putih di Surabaya yang ingin mengambil hak asuh Annelies, darah dagingnya sendiri. Perbuatannya sebagai pribumi lebih-lebih seorang gundik mejadi bukti akan perilakunya yang tidak takut pada siapapun terlebih para penguasa Belanda. Walau pada akhirnya Nyai kalah dan hak asuh Annelies dimenangkan oleh Ir. Maurits Meleema anak dari istri tua Mr Herman Mellema beliau menginspirasi akan kebangkitan perempuan untuk merenggut hak-haknya.
Drama dengan durasi 90 menit ini merupakan versi baru dari Drama Nyai Ontosoroh yang berdurasi tiga jam lamanya. Pada 2010, Drama Mereka Memanggilku Nyai Ontosoroh telah sukses dipentaskan di Tropentheater, Amsterdam; Tong Tong festival, Den Haag dan di Zuiderpershuis Culturel Centrum, Antwerpen.
Pertunjukan yang selama 2 hari ini tiketnya selalu sold out. Menggunakan alur cerita kilas balik, Drama yang disutradarai oleh Wawan Sofyan berhasil memukau penonton,idibuktikan dengan standing applause yang panjang.