Jakarta –
Beberapa waktu lalu, Nyai Ontosoroh keluar dari halaman novel ‘Bumi Manusia’, dan naik ke atas panggung lewat pertunjukan bertajuk ‘Mereka Memanggilku Nyai Ontosoroh’. Bagi yang belum sempat menontonnya waktu itu, jangan khawatir. Setelah melanglang buana, lakon tersebut akan kembali dipentaskan di Jakarta.
Perjalanan hidup Nyai Ontosoroh atau Sanikem itu diadaptasi novel ‘Bumi Manusia’ karya Pramoedya Ananta Toer. Namun kali ini sang penulis naskah Faiza Mardzoeki memangkas waktu pementasan hingga berkurang setengahnya, hanya 1,5 jam. Yang pasti, ceritanya tetap sama, tentang seorang perempuan usia belasan tahun dijual kepada seorang Belanda oleh ayahnya.
Lakon yang disutradarai Wawan Sofwan itu akan dipentaskan di Teater Komunitas Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 25-26 Maret 2011 pukul 20.00 WIB. Pemain yang akan terlibat masih sama, Sita Nursanti (Nyai Ontosoroh), Agni Melati (Annelies), Willem Bevers (Tuan Mellema) dan Bagus Setiawan (Minke).
‘Mereka Memanggilku Nyai Ontosoroh’ (MMYO) pertama kali dipentaskan di Bandung pada pertengahan 2010 lalu di Selasar Sunaryo Art Space. Banyak peminatnya, MMYO pun kemudian dipentaskan keliling di beberapa kota di Indonesia, termasuk Jakarta.
Nyai Ontosoroh versi panjang (dengan durasi 3 jam) telah dipentaskan 9 kali oleh 9 sutradara di 9 wilayah di Indonesia pada 2007. Dari 9 kali pertunjukan, satu di antaranya dipentaskan selama 3 malam di Jakarta, ditonton oleh sekitar 3.000 orang, dan mendapatkan perhatian besar dari media.
November 2008, Faiza Mardzoeki melakukan perjalanan ke Belanda. Di sela-sela kegiatannya pada saat itu, ia mempromosikan kerjasama dengan berbagai institusi kebudayaan di Belanda untuk menggelar pertunjukan teater Nyai Ontosoroh. Sepanjang 2010, MMYO telah sukses dipentaskan di Tropentheater, Amsterdam; Tong Tong Festival, Den Haag, dan di Zuiderpershuis Culturel Centrum, Antwerpen.